Selasa, 21 Juli 2015

Wisata Gunung Berapi Sinabung Dikembangkan Pemerintah

elaku usaha sektor pariwisata, terutama perhotelan juga restoran, berupaya mengembangkan berlibur erupsi Gunung Sinabung pada Kabupaten Karo, Provinsi Sumatera Utara. Sesuatu itu dipertemukan supaya sektor pariwisata tak terpuruk konsekuensi kegiatan Sinabung. Rakyat mendukung upaya itu juga hendak pemerintah setempat mendukungnya.

Ketua Perhimpunan Hotel dengan Restoran Indonesia Karo Dickson Pelawi pada Kabanjahe, Karo, Senin (29/6/2015), menjelaskan, erupsi Sinabung telah berdampak negatif menurut sektor pariwisata Karo. Jumlah kunjungan wisatawan dan tamu hotel berkurang tajam dalam Karo, terutama dalam kawasan berwisata Kota Berastagi.

Merujuk info Bidang Pemasaran Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Karo, jumlah kunjungan wisatawan domestik maupun internasional berkisar 600-1.000 orang per hari di hari biasa juga sekota 7.000 orang per hari saat selesai minggu atau hari libur. Namun, konsekuensi erupsi Sinabung, kunjungan pengunjung tetangga 200 orang per hari pada hari sering ataupun di akhir pekan. ”Banyak calon pelancong yang takut juga dampak abu vulkanik ataupun kegiatan Sinabung,” ungkap Dickson.

Diberitahukan, pihaknya berupaya mengalahkan ini agar bukan berdampak makin parah dalam sektor pariwisata Karo. Mereka mencanangkan program bertamasya taman gunung berapi (volcano park). Program itu menawarkan pengunjung mengunjungi dengan menggunakan sejumlah gunung berapi dalam Karo, yakni Sinabung, Sibayak, juga Barus.

Khusus Sinabung, para pelancong bakal diajak untuk memperhatikan event Sinabung pada pagi, sore, atau malam hari pada zona aman, yakni daerah Desa Tiga Pancur pada Kecamatan Simpang Empat, Desa Perteguhan di Kecamatan Naman Teran, juga Desa Tiga Kicat dalam Naman Teran. ”Ketiga desa ini berjarak lebih dari 7-8 kilometer dari Sinabung. Dalam sana, lokasi yang memungkinkan pengunjung memperhatikan dan aman kegiatan Sinabung,” ujarnya.

Dickson membicarakan, program itu telah dicanangkan tiga bulan lalu serta mulai dijalankan dalam sebulan tersebut. Berada 20 persen hotel dari satu kota 50 hotel pada Karo sejak menjalankan program ini. Merekapun mengadakan layanan antar-jemput wisatawan yang harap melongok Sinabung di lokasi aman ini serta tarif beragam.

”Respons wisatawan cukup prima, terutama dari negara-negara yang tidak memperoleh gunung api aktif. Hampir setiap hari berada wisatawan yang keingintahuan berharap melongok aktifitas Sinabung, terutama dalam malam hari. Upaya tersebut diinginkan dapat menundukkan keterpurukan pelaku usaha sektor pariwisata sepanjang tingginya kegiatan Sinabung,” ungkapnya.

Demi itu, pihaknya mengharapkan dukungan pemerintah setempat dalam mengembangkan program itu. Misalnya, perbaikan akses cara serta infrastruktur berupa bangunan yang memadai untuk pengunjung menikmati Sinabung pada lokasi aman itu.

Admin Asisten Sang pelatih Hotel Sinabung Hill Syahriadi mengatakan, pihaknya mau pemerintah setempat membangkitkan kembali sektor pariwisata Karo yang terpuruk sepanjang tingginya kegiatan Sinabung. ”Saat itu kami amat terpuruk. Jumlah tamu hotel berkurang 40-50 persen. Seandainya tak berada upaya dukungan dari pemerintah, kami bakal lebih terpuruk,” ujarnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar